Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menghadiri Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II di Pondok Pesantren Hasyim Asyari di Desa Bangsri, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Kamis (24/11/2022).
Dalam kesempatan itu, politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu menyampaikan peran perempuan dalam beragam hal.
Dia menyebut hingga saat ini keterlibatan perempuan di bidang politik masih dinilai kurang. Hal itu bisa dilihat dari keterwakilan 30 perempuan di parlemen.
Kaum perempuan masih minim mengambil peran sentral di parlemen.
Bahkan di struktur pimpinan MPR, dia menjadi satu-satunya perempuan.
Menurutnya, keterlibatan perempuan di parlemen bisa melahirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada perempuan.
Kaum perempuan bisa memberikan masukan dan merumuskan kebijakan dari perspektif perempuan.
Dia mengungkapkan KUPI II ini bisa menjadi wadah untuk melahirkan perempuan-perempuan hebat.
Pasalnya, di dalamnya terdapat bu nyai atau ulama perempuan yang memiliki bekal keilmuan yang sangat mumpuni.
Hal itu bisa menyumbang pemikiran-pemikiran terbaik untuk masyarakat.
“KUPI dapat menghadirkan penanganan dan sikap keagamaan sesuai dengan prinsip dan nilai Islam,” kata perempuan yang akrab disapa Rerie itu.
Rerie mengingatkan memasuki 2023, perempuan bisa mengambil peran untuk menjaga keluarga dan mendidik anak dengan baik.
Karena diperkirakan pada tahun depan resesi global akan melanda Indonesia.
Di sampingi itu anasir-anasir gerakan ekstrem Kanan dan Kiri bermunculan.
Peran ibu-ibu bisa membendung anasir-anasir ektrem itu masuk ke Indonesia.
Menurutnya, KUPI secara kultural memiliki kekuatan yang bisa digunakan untuk mengambil peran dari tempatnya masing-masing. Terutama peran yang dimiliki bu nyai.
Sumber: muria.tribunnews.com