Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, mendorong kaum perempuan untuk berjuang di parlemen. Pasalnya, partisipasi kaum perempuan masih minim.
Itu disampaikannya saat menghadiri Halaqah Kebangsaan Temu Tokoh Agama dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) di Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri, Jepara, Kamis (24/11/2022).
Lestari menyebut, keterwakilan perempuan di DPR RI pada periode 2019-2024 hanya 21,39 persen. Jumlah itu jauh di bawah kuota 30 persen yang diharapkan. Akibatnya, suara perempuan menjadi kurang begitu kuat ketika berdialektika.
’’Mestinya perempuan semakin banyak duduk di parlemen,’’ kata perempuan yang akrab disapa mbak Rerie.
Lestari menjelaskan, sebagai ibu bangsa, perempuan sangat mampu berkontribusi dalam beragam hal. Jika di dalam parlemen, para perempuan bisa memberikan masukan dari perspektif perempuan.
Salah satu wadah yang bisa memunculkan perempuan-perempuan hebat adalah KUPI. Sebab, di dalamnya terdapat para ulama perempuan yang secara keilmuan sangat mumpuni. Melalui keilmuan itu, lanjut Lestari, para perempuan bisa ikut menentukan arah bangsa.
’’KUPI dapat menghadirkan penanganan dan sikap keagamaan. Sesuai dengan prinsip dan nilai Islam. Yaitu nilai spiritualitas dari prinsip rahmatan lil alamin,’’ ujar Lestari.
Lestari mengungkapkan, di masa mendatang akan muncul tantangan-tantangan besar menghampiri Indonesia. Selain isu resesi global, diprediksi ada gerakan ekstrem kanan maupun kiri.
Terkait ancaman itu, KUPI dan para ibu bangsa bisa mengambil peran terdepan. Supaya anasir-anasir itu tak masuk ke Indonesia.
’’Yang paling utama yaitu menjaga rumah dan mendidik anak dengan baik,’’ pungkas Lestari.
Sumber: murianews.com