Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menegaskan bahwa Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II perempuan memiliki peran besar dalam mewujudkan persatuan bangsa Indonesia.
Lestari juga mendorong agara para ulama perempuan untuk terlibat berpartisipasi aktif dalam mengisi ruang-ruang publik.
“Kita perlu mendorong ulama perempuan masuk dalam sistem, dalam proses pembangunan bangsa,” kata Lestari saat membuka acara Temu Tokoh Nasional MPR RI, di Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari, Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis, 24 November 2022.
Lebih lanjut, melalui pelaksanaan KUPI II, Lestari meminta para perempuan untuk ikut aktif mempengaruhi kebijakan dalam upaya menjawab berbagai tantangan bangsa.
“KUPI adalah salah satu kekuatan yang luar biasa. Para perempuan harus mendapat kesempatan seluas-luasnya,” jelasnya.
Rerie, sapaan akrab Lestari itu mengingatkan tentang pentingnya empat pilar kebangsaan seperti Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam keseharian.
Keempat konsensus kebangsaan itu, kata Rerie harus menjadi nafas setiap anak bangsa. Termasuk para ulama KUPI dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Rerie juga berharap agar ulama KUPI dapat berperan dalam mengisi pembangunan bangsa.
Terlebih, ulama KUPI mampu menjawab tantangan global seperti resesi ekonomi. Serta pemikiran-pemikiran besar yang mendorong gerakan ekstrim kiri mau pun kanan berpotensi mengancam bangsa.
“Kita harus bersatu untuk menangkal para anasir yang membawa berbagai ancaman tersebut ke tanah air. Saya yakin para anggota KUPI mampu mendidik anak bangsa untuk mewujudkan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat dan bersatu,” tandasnya.
Sumber: Mubadalah.id